Custom Search

Dimensi Kesehatan Haji



Topik mengenai Kesehatan Haji sangat dibutuhkan, bukan saja karena sangat berpengaruh pada penyelenggaraan ritual haji, tetapi juga karena situasi spesifik haji yang penuh tantangan dari segi kesehatan, yang berbeda dengan situasi-situasi yang dihadapi oleh hampir seluruh jamaah haji yang berasal dari luar kawasan Saudi Arabia. Perbedaan iklim, perbedaan cuaca, perbedaan adat istiadat, perbedaan profil kesehatan antar jamaah, antar negara, antar benua, semua terakumulasi di satu tempat yang sama, juga pada waktu yang serentak sama. Latarbelakang situasi seperti ini tidak saja membutuhkan kesehatan fisik yang prima, tetapi juga harus disokong oleh kesehatan psikis yang tangguh, mengingat situasi perjalanan (dan juga penyelenggaraan) haji benar-benar penuh dengan ragam dinamika tantangan.

Bagi jamaah dengan kesehatan fisik yang prima, serta kesehatan psikis yang tangguh, ragam dinamika tantangan dalam perjalanan dan/atau penyelenggaraan haji akan dijadikan sebagai ladang kebajikan yang sangat besar, ladang pahala yang melimpah, ladang kesabaran/kesyukuran yang tinggi, atau ladang kebahagiaan yang tak terbatas. Sebaliknya, bagi jamaah dengan tingkat kesehatan (terutama psikis) yang rapuh, ragam dinamika tantangan dalam perjalanan haji dapat mencetuskan berbagai perilaku yang tidak diharapkan. Dari beberapa pengalaman faktual di lapangan, tidak sedikit jamaah haji dilaporkan mengalami gangguan jiwa di Tanah Suci.

Dengan perspektif seperti di atas, semakin jelas bahwa aspek kesehatan haji memang sangat penting menjadi perhatian bersama, baik oleh jamaah itu sendiri maupun pemerintah dalam kapasitas sebagai pembina dalam penyelenggaraan haji.



Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sesuai dengan Tupoksi (tugas pokok dan fungsi) menerbitkan Pedoman Pembinaan yang lebih banyak dititikberatkan pada aspek pembinaan kebugaran fisik jamaah haji. Sementara itu, segi-segi pembinaan dari Kementerian Agama Republik Indonesia, sesuai dengan Tupoksi, lebih banyak difokuskan pada aspek-aspek penguatan manasik. Penting untuk menjadi penekanan khusus, bahwa pembinaan kesehatan psikis mutlak menjadi tanggungjawab seluruh pihak tanpa kecuali, dan ini harus menjadi bagian pembagunan karakter insaniah sejak dari dalam kandungan, bahkan sejak melangsungkan pernikahan sebagai tahapan pertama membangun keluarga yang tangguh dari berbagai aspek.

Mengingat pengelola Blog ini adalah seorang Dokter, maka Dimensi Kesehatan Haji yang akan diketengahkan di sejumlah halaman, akan lebih banyak tertuju pada aspek-aspek yang berhubungan dengan kesehatan fisik, tanpa mengesampingkan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan psikis. Bagaimanapun, Blog ini adalah rintisan awal, atau ikhtiar-ikhtiar pendahuluan mengenai perbekalan dalam perjalanan haji yang bisa diakses secara online kapanpun dan dimanapun selama dalam jangkauan jaringan internet. Selamat menikmati Blog ini, semoga bermanfaat. Aamiin.

0 Response to "Dimensi Kesehatan Haji"

Posting Komentar